Sabtu, 06 Agustus 2011
Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan ialah hutan tropis yang banyak menerima hujan. Biasanya memiliki banyak tanaman dan hewan. Hutan hujan yang paling terkenal ialah Hutan Amazon. Para ilmuwan mengatakan lebih dari separuh spesies tanaman dan binatang tinggal di hutan hujan. Juga lebih dari 1/4 obat-obatan berasal dari sini. Hutan hujan hanya meliputi wilayah sekitar 2% dari wilayah tanah bumi, namun hutan hujan masih menyediakan 40% oksigen.
Kamis, 04 Agustus 2011
Bioma Padang Rumput (Stepa)
Stepa umumnya ditumbuhi rumput pendek. Stepa dapat berupa semi-gurun, atau ditutupi oleh rumput atau semak, atau keduanya, tergantung dari musim dan garis lintang. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering untuk menunjang suatu hutan, tapi tidak cukup kering untuk menjadi gurun.
Bioma Savana
Sabana atau Savana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak perdu dan beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia.Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis.Beberapa benua yang memiliki padang sabana di antaranya adalah Afrika, Amerika Selatan, dan Australia.Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana.Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis.Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan.
Bioma Tundra
Bioma
Jumat, 15 Juli 2011
Sabtu, 23 April 2011
Aves
Burung ( kelas Aves) yang berbulu , bersayap , bipedal , endotermik ( berdarah panas ), bertelur , vertebrata binatang.Burung modern ditandai oleh bulu , seorang paruh tanpa gigi , yang peletakan dari bercangkang keras telur, tinggi metabolisme rate, empat bilik jantung , dan ringan tapi kuat kerangka .Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.
Cnidaria
Cnidaria membentuk filum hewan yang lebih komplels daripada spons, hampir sekompleks ctenophora (ubur-ubur sisir), dan kurang kompleks dibanding bilateria, yang termasuk hampir semua hewan lain. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora lebih kompleks daripada spons karena mereka memiliki: sel-sel yang diikat oleh penghubung antar-sel dan membran dasar yang mirip karpet; otot; sistem saraf, dan beberapa mempunyai organ pengindera. Cnidaria berbeda dari binatang lain karena memiliki knidosit yang menembak seperti harpun dan digunakan terutama untuk menangkap mangsa dan tambatan pada beberapa spesies. Seperti spons dan ctenophora, cnidaria mempunyai dua lapisan sel utama yang mengapit lapisan tengah yang mirip jeli yang disebut mesoglea pada cnidaria; hewan yang lebih kompleks memiliki tiga lapisan sel utama dan tidak ada lapisan perantara mirip jeli. Oleh karena itu, cnidaria dan ctenophora disebut sebagai diploblastik secara tradisional, bersama dengan spons. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora memiliki tipe otot yang, pada hewan yang lebih kompleks, berasal dari lapisan sel tengah. Sebagai hasilnya beberapa buku teks baru-baru ini mengklasifikasikan ctenophora sebagai triploblastik, dan diperkirakan bahwa cnidaria
berevolusi dari moyang yang triploblastik.
berevolusi dari moyang yang triploblastik.
Minggu, 17 April 2011
Burung Cendrawasih
Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram.
Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.
Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.
9. Lophorina superba
8. Paradisaea raggiana
7. Paradisaea apoda
6. Paradisaea minor
5. Parotia magnificus
4. Paradisaea rubra
3. Paradisaea rudolphi
2. Ptiloris magnificus
1. Cicinnurus magnificus
Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.
Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.
9. Lophorina superba
8. Paradisaea raggiana
7. Paradisaea apoda
6. Paradisaea minor
5. Parotia magnificus
4. Paradisaea rubra
3. Paradisaea rudolphi
2. Ptiloris magnificus
1. Cicinnurus magnificus
Fauna Indonesia Timur
Wilayah fauna Indonesia timur disebut juga wilayah fauna dangkalan Sahul. Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah ini bertipe Australis, maksudnya jenis fauna yang hidup mirip dengan fauna-fauna di Australia. Persebaran wilayah fauna Indonesia Timur meliputi :1. Kepulauan Maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya 2. Papua (Irian) dan sekitarnya. Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan Wilayah Fauna Indonesia Tengah dan dibatasi oleh garis khayal yaitu Garis Webber, dan termasuk dalam kelompok fauna dunia zona Australis. Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah Fauna Indonesia Timur antara lain :
Jumat, 15 April 2011
Burung Emu
Burung Emu (Dromaius novaehollandiae) ialah burung asli Australia yang terbesar, serta burung yang tak dapat terbang yang kedua terbesar di dunia, yaitu selepas saudara ratit-nya, burung unta. Burung ini juga merupakan anggota tunggal dalam genus Dromaius yang masih ada. Subspesies Emu yang hidup di Tasmania lenyap setelah penempatan orang Eropa di Australia pada tahun 1788; penyebaran subspesies di tanah besar Australia kini juga terdesak oleh kegiatan-kegiatan manusia.
Pada suatu ketika, banyak burung Emu terdapat di pantai timur Australia tetapi kini, burung ini jarang didapati di sana; sebaliknya perkembangan pertanian dan pasokan air untuk peternakan di kawasan pedalaman benua ini telah menambah tempat kediaman burung Emu di kawasan-kawasan yang kering. Burung Emu masih banyak terdapat di tanah besar Australia, walaupun burung ini menghindari kawasan-kawasan yang penuh sesak atau terlalu kering, serta hutan-hutan padat.
Burung Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna cokelat dan bisa mencapai ketinggian dua meter dan berat 45 kilogram. Burung ini ialah hewan pengelana, dan bisa membuat perjalanan jarak panjang untuk mencari makanan yang termasuk berbagai tumbuhan dan serangga. Jika perlu, burung ini bisa mencapai 50 kilometer sejam.Burung Emu diternakkan untuk daging, minyak, dan kulitnya.
Pada suatu ketika, banyak burung Emu terdapat di pantai timur Australia tetapi kini, burung ini jarang didapati di sana; sebaliknya perkembangan pertanian dan pasokan air untuk peternakan di kawasan pedalaman benua ini telah menambah tempat kediaman burung Emu di kawasan-kawasan yang kering. Burung Emu masih banyak terdapat di tanah besar Australia, walaupun burung ini menghindari kawasan-kawasan yang penuh sesak atau terlalu kering, serta hutan-hutan padat.
Burung Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna cokelat dan bisa mencapai ketinggian dua meter dan berat 45 kilogram. Burung ini ialah hewan pengelana, dan bisa membuat perjalanan jarak panjang untuk mencari makanan yang termasuk berbagai tumbuhan dan serangga. Jika perlu, burung ini bisa mencapai 50 kilometer sejam.Burung Emu diternakkan untuk daging, minyak, dan kulitnya.
Senin, 11 April 2011
Kanguru di Indonesia
Kanguru ternyata tidak hanya terdapat di Autralia saja. Ternyata di Indonesia, tepatnya di Papua, juga memiliki Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia). Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga termasuk binatang (satwa) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan.
Kangguru Papua terdiri atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan thylogale (Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat.
Kangguru Papua terdiri atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan thylogale (Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat.
Kamis, 07 April 2011
Crinoidea
Crinoid ditandai dengan mulut di atas permukaan yang dikelilingi oleh makan senjata. Mereka memiliki usus berbentuk U, dan anus mereka terletak di sebelah mulut.Meskipun pola echinodermata dasar lima kali lipat simetri dapat dikenali, yang paling memiliki banyak crinoid lebih dari lima senjata. Crinoid biasanya memiliki batang digunakan untuk melampirkan diri pada substrat , namun banyak hidup melekat hanya sebagai remaja dan menjadi bebas-berenang sebagai orang dewasa.
Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertinea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembab (panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita. Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus.
Selasa, 05 April 2011
Echinodermata
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Langganan:
Postingan (Atom)